Soko Kreatif

West Java Festival (WJF) 2024 Diprediksi Catat Transaksi Rp400 Miliar

WJF 2024, lanjutnya,  menjadi salah satu ajang terbesar di Jabar yang mengintegrasikan berbagai sektor, termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 Agustus 2024
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman saat membuka  Java Festival (WJF)  2024  yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 23-25  Agustus 2024. (Dok. Sokoguru/Fajar Ramadan)

PENYELENGGARAAN West Java Festival (WJF)  2024  yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 23-25  Agustus 2024  diproyeksikan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Provinsi Jawa Barat (Jabar). 

 

“Festival yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Jawa Barat  ini diperkirakan akan menghasilkan perputaran ekonomi hingga Rp 400 miliar selama tiga hari penyelenggaraannya,” ujar  Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, dalam laporannya, Jumat (23/8).

 

WJF 2024, lanjutnya,  menjadi salah satu ajang terbesar di Jabar yang mengintegrasikan berbagai sektor, termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

 

Baca juga: HUT ke-79 Jawa Barat: Masyarakat Diajak Hidupkan Semangat Kebersamaan dan Inovasi

 

“Festival ini bukan hanya sekadar perayaan HUT Jawa Barat, tetapi juga momentum penting untuk mendorong perekonomian daerah,” imbuh Herman.

 

Menurutnya, salah satu kontributor utama perputaran ekonomi dalam WJF 2024 adalah pameran dan bazar UMKM yang diikuti oleh lebih dari 1.000 pelaku UMKM dari seluruh penjuru Jabar. 

 

Produk-produk lokal unggulan yang dipamerkan dalam acara itu diharapkan dapat menarik minat konsumen lokal maupun wisatawan dari luar daerah. 

 

Baca juga: Sejarah Jawa Barat: Dari Kerajaan Tarumanegara, Negara Pasundan hingga Kembali ke NKRI

 

“Transaksi ekonomi langsung melalui bazar ini diproyeksikan mencapai minimal Rp2,5 miliar,” kata Herman lagi.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan, selain UMKM, WJF 2024 juga melibatkan berbagai sektor lain seperti seni budaya dan kuliner, yang turut berperan dalam menggerakkan roda perekonomian. 

 

Herman menjelaskan, festival ini menjadi ruang bagi para seniman, budayawan, dan pelaku usaha kuliner untuk memperkenalkan karya dan produk mereka kepada masyarakat luas. 

 

“Dengan adanya festival ini, kita tidak hanya mempromosikan kekayaan budaya dan kuliner Jawa Barat, tetapi juga meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar yang lebih luas,” tambahnya.

 

Baca juga: Ikon Kuliner Jabar Bolu Susu Lembang Semarakkan Pameran ‘5th Connecti:City 2024’

 

16 ribu lowongan kerja

Job Fair dan Edufair yang diadakan selama WJF 2024 juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Dengan menawarkan 16.000 lowongan kerja dan berbagai program beasiswa, acara ini tidak hanya menjadi jembatan bagi para pencari kerja dan pelajar, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor tenaga kerja dan pendidikan di Jawa Barat.

 

Dampak ekonomi dari WJF 2024, sambungnya,  tidak hanya terbatas pada perputaran uang selama festival berlangsung. Herman optimistis, festival ini juga akan memberikan efek jangka panjang dalam meningkatkan investasi dan pariwisata di Jawa Barat. 

 

“Kita berharap, WJF 2024 akan menarik lebih banyak investor dan wisatawan untuk datang ke Jabar, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan,” ujarnya.

 

Sebagai penutup, Herman menekankan, WJF 2024 merupakan wujud nyata dari upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendorong perekonomian daerah. 

 

“Festival ini adalah bukti bahwa dengan kerja sama yang baik, kita dapat mencapai hasil yang luar biasa. Mari kita terus dukung gerakan ini demi kemajuan Jawa Barat,” pungkasnya. (Fajar Ramadan/SG-1)